Sukses

Fakta-Fakta Menarik Mengenai Kaisar Jepang Naruhito yang Kunjungi Indonesia

Kaisar Jepang Naruhito melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Indonesia setelah diangkat menjadi kaisar ke-126 Jepang. Berikut fakta-fakta menarik mengenai Kaisar Jepang Naruhito.

Liputan6.com, Jakarta - Kaisar Jepang Hironomiya Naruhito bersama Permaisuri Masako melakukan kunjungan kenegaraan perdana ke Indonesia setelah dinobatkan menjadi kaisar ke-126 Jepang.

Dikutip dari Antara, ditulis Minggu (18/6/2023), Kaisar Jepang Naruhito bersama Permaisuri Masako akan berada di Indonesia selama tujuh hari, dan akan kembali ke Tokyo Jepang pada Jumat, 23 juni 2023.

Adapun Kaisar Jepang Naruhito bersama Permaisuri Masako telah tiba Sabtu sore, 17 Juni sekitar pukul 16.20 WIB. Kaisar Jepang Naruhito akan bertemu dengan Presiden Indonesia Jokowi Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 19 Juni 2023.

"Permaisuri Masako akan turut mendampingi Kaisar Jepang Naruhito dalam kunjungan ke Istana Kepresidenan Bogor untuk bertemu Bapak Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Selain bertemu Presiden Jokowi, Kaisar Naruhito juga dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat lainnya seperti Depo MRT Lebak Bulus, Stasiun Pompa Waduk Pluit, hingga mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menuturkan, Indonesia telah lama mengundang Kaisar Jepang untuk berkunjung ke Indonesia, salah satu saat kunjungan Presiden Jokowi ke Tokyo pada Juli 2022.

Dikutip dari AP, pada 15 Juni 2023, jelang kunjungan ke Indonesia, Kaisar Jepang Naruhito menuturkan, kerja sama dengan negara-negara berkembang adalah kunci untuk hadapi perubahan iklim dan tantangan global lainnya.

“Kerja sama dengan negara-negara berkembang menjadi semakin penting untuk mengatasi isu-isu global seperti perubahan iklim, energi, dan pangan,” ujar Naruhito.

Ia berharap persahabatan akan semakin dalam melalui pertukaran dan kerja sama antara dua negara.

Bicara mengenai Kaisar Jepang Naruhito yang melakukan perjalanan persahabatan resmi pertamanya ke luar negeri sejak naik tahta empat tahun lalu, berikut fakta-fakta menarik mengenai Kaisar Jepang Naruhito dikutip dari berbagai sumber:

2 dari 4 halaman

Sosok Naruhito

  • Kaisar Naruhito bernama lengkap Hironomiya Naruhio lahir pada 23 Februari 1960 di Tokyo Jepang. Ia merupakan kaisar ke-126 Jepang.
  • Dikutip dari Britannica, ketika lahir, Naruhito menjadi pewaris takhta kekaisaran Jepang dan putra tertua Akihito. Statusnya dinaikkan menjadi putra mahkota pada 1989.
  • Naruhito dibesarkan di Istana Kekaisaran di pusat kota Tokyo. Ia kuliah di Universitas Gakushuin di Tokyo dan lulus pada 1982 dengan gelar sarjana dalam bidang sejarah pada usia 22 tahun.
  • Ia mendaftar di program pascasarjana di Universitas Gakushuin tetapi hentikan studi untuk meneliti transportasi laut di Merton College, Oxford, Inggris pada 1983-1985.
  • Naruhito merupakan pewaris pertama tahta Jepang yang belajar di luar negeri. Menariknya selain mengerjakan tugas kuliahnya, ia juga menjalankan aktivitas biasa seperti mencuci pakaian sendiri, dan memakai kartu kredit.
  • Kembali ke Jepang, ia menyelesaikan sebagian dari program doktor di sejarah Jepang di Gakushuin pada 1988. Ia memelihara hubungan dengan universitas tersebut, menjadi peneliti tamu pada 1992 dan sesekali mengajar di sana.
3 dari 4 halaman

Bertemu Sang Istri Masako Owada dan Meluncurkan Buku Memoar

  • Naruhito bertemu istrinya Masako Owada pada 1986. Ia langsung tertarik dengan Masako, tetapi ragu-ragu untuk menjalin hubungan. Saat itu, Masko seorang diplomat di Kementerian Luar Negeri Jepang dan enggan melepaskan kariernya yang sukses. Dikutip dari TW, Naruhito melamar Masako sebanyak dua kali.
  • Selain itu dikabarkan, Dewan Rumah Tangga Kekaisaran juga sebagian keberatan karena kontroversi seputar kakek dari pihak ibu Masako, Yutaka Egashira. Ia adalah mantan Ketua Chisso Corporation, perusahaan kimia yang bertanggung jawab atas timbulnya penyakit Minamata. Terlepas dari hal tersebut dan keengganan Masako, Naruhito menolak menyerah.
  • Masako akhirnya menerima lamaran putra mahkota pada akhir 1992. Mereka menikah pada 1993, dan dikaruniai seorang putri bernama Aiko pada 2001.
  • Dikutip dari Insider, selama di Oxford, ia rutin menulis dan mengabadikannya dalam sebuah memoar pada 1993 yang bertajuk “The Thames and I: A Memoir of Two Years at Oxford.
  • Buku itu merinci kehidupan sehari-harinya di Oxford, berkeliling Inggris dan Eropa, dan cerita seorang putra mahkota yang mencoba menyesuaikan diri sebagai mahasiswa. Ia menyebut periode ini sebagai waktu paling bahagia dalam hidupnya.
  • Mantan Duta Besar Inggris untuk Jepang, Hugh Cortazzi yang menerjemahkan buku itu dari bahasa Jepang ke bahasa Inggris mengatakan kepada the Japang Times kalau memoar itu ungkapkan pesona, kesopanan, selera humor dan dedikasi yang cermat terhadap studinya dan meningkatkan citra global putra mahkota.
4 dari 4 halaman

Naruhito Menjadi Kaisar Jepang

  • Naruhito menjadi kaisar pada 1 Mei 2019, meski upacara penobatan resminya baru akan dilakukan pada 22 Oktober. Pemimpin dari 195 negara telah diundang untuk bergabung dalam perayaan empat hari tersebut yang akan mencakup upacara dan perjamuan.
  • Menariknya saat ia menjadi kaisar, pemerintah Jepang memberi libur satu kali selama 10 hari dari 27 April-6 Mei. Sebagai kaisar, Naruhito tidak memiliki kekuatan politik. Namun, ia akan bertanggung jawab untuk tugas seremonial.
  • Adapun Naruhito juga pernah menyampaikan beberapa pandangan politik dan sosialnya pada masa lalu. Ia telah lama berbicara tentang masalah lingkungan, terutama akses global ke air bersih yang hasilnya juga dipengaruhi oleh studinya.
  • Mantan Pejabat Kementerian Pertanahan, Kenzo Hiroki menuturkan, kalau minat Naruhito pada masalah air bersih muncul setelah melihat perempuan dan anak-anak berbaris untuk mengisi pot mereka dengan air saat berkunjung ke Pokhara, Nepal pada 1987. “Saya membayangkan dia kemudian mulai berpikir tentang kemiskinan, pendidikan, lingkungan dan masalah global lainnya yang berasal dari masalah yang berkaitan dengan air,” ujar Hiroko kepada Asahi Shimbun.
  • Di Jepang, setiap pemerintahan baru datang dengan nama baru. Eroa Naruhito disebut Reiwa, yang berarti mengejar harmoni.
  • Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menuturkan, nama era baru menandakan kelahiran kembali budaya karena orang sangat peduli satu sama lain. Adapun sebelumnya pada era Akihito disebut Heisei yang berarti damai di mana-mana.

Demikian sekilas mengenai fakta-fakta Kaisar Jepang Naruhito yang melakukan kunjungan ke Indonesia selama tujuh hari.

Video Terkini